80s toys - Atari. I still have
Home
Mobile
Artikel
Islami
Tentang Admin
Buku Tamu
Site Map
File List
Tanggal 18 Apr 2025
Jam: 01:37:23

Total pengunjung: 120232



Kisah Pelacur Dan Seekor Anjing
Oleh : Elang
Kisah Pelacur Dan Seekor Anjing

Kisah Pelacur Dan Seekor Anjing
(gambar ini hanya ilustrasi saja)


Pada suatu hari, dalam suatu majelis,
seseorang bertanya kepada Rasulullah
SAW, “Wahai, Rasulullah. Apakah hanya
orang-orang ahli ibadah saja yang akan
masuk surga?” Dengan tegas Rasulullah menjawab,
“Tidak. Sesungguhnya, seseorang itu
masuk surga bukan semata-mata karena
ibadahnya, melainkan karena ketulusan
cintanya kepada Allah.” Penasaran, orang itu bertanya lagi, “Apa
itu berarti… hanya para aulia dan alim-
ulama saja yang akan masuk surga?” Rasulullah kembali menegaskan, “Tidak,
bukan begitu. Karena sesungguhnya telah
ada seorang pelacur yang masuk ke
surga.” Keruan saja semua yang hadir di majelis
itu jadi kaget dan bertanya-tanya. Maka
Rasulullah lalu menceritakan mengenai
pelacur itu. Suatu hari, di tengah suatu musim
kemarau yang amat kering, tutur
Rasulullah, ada seekor anjing liar yang
hampir mati kehausan. Anjing ini amat
buruk rupanya dan penuh kudis
badannya. Karena amat hausnya, anjing itu sampai menjilat-jilat tanah lembab di
depan rumah seorang ulama terkenal.
Melihat makhluk menjijikkan itu, si ulama
segera mengusirnya dan bahkan
melemparinya dengan batu. Pelacur dan anjing kurap adalah ciptaan
Allah yang Maha Pengasih, maka kasihilah
sebagaimana Allah juga mengasihi mereka. Anjing itu lari ketakutan sampai ke luar
desa, dan akhirnya – karena lelah dan
kehausan – hewan malang itu ambruk di
pinggir sumur. Nampaknya, tak ada
harapan lagi buat anjing itu. Dia pasti
mati kalau tidak segera mendapatkan minum. Awal Kisah Seorang Pelacur Suatu ketika terlihat seorang perempuan
muda berjalan serseok-seok seolah
menahan rasa letih. Sudah terlalu jauh ia
menyusuri sepanjang jalan, untuk mencari
sesuap nasi. Menawarkan diri kepada siapa saja yang
mau, meski dengan harga yang murah,
perempuan muda itu terlihat terlalu tua
dibandingkan dengan usia sebenarnya.
Wajahnya Kuyu di guyur penderitaan
panjang. Ia tidak memiliki keluarga, kerabat,
ataupun sanak saudara lainya. Orang-
orang sekelilingnya menjauhinya. Bila
bertemu dengan perempuan tersebut
mereka melengos menjauhinya karena jijik
melihatnya. Namun perempuan itu tidak peduli, karena
pengalaman dan penderitaan mengajarinya
untuk bisa tabah. Segala ejekan dan
cacimaki manusia diabaikanya. Ia berjalan
Dan Berjalan, seolah tiada
pemberhentianya. Ia tak pernah yakin, perjalananya akan
berakhir. Tapi ia terus berusaha
melenggak-lenggok untuk menawarkan
diri. Namun sepanjang itu Sunyi saja,
sementara panas masih terus membakar
dirinya. Entah sudah berapa jauh ia berjalan,
namun tak seorangpun juga yang
mendekatinya. Lapar dan Haus terus
menyerangnya. Dadanya terasa sesak
dengan nafas yang terengah-engah
kelelahan yang amat sangat. Betapa lapar dan hausnya dia. Akhirnya sampailah ia disebuah desa yang
sunyi. Desa itu sedemikian gersangnya
hingga sehelai rumputpun tak tumbuh
lagi. Perempuan lacur itu memandang ke
arah kejauhan. Matanya nanar melihat
kepulan debu yang bertebaran di udara. Kepalanya sudah mulai terayun-ayun
dibalut kesuraman wajahnya yang kuyu. Dalam pandangan dan rasa hausnya yang
sangat itu. Ia Melihat sebuah sumur di
batas desa yang sepi. Sumur itu
ditumbuhi rerumputan dan ilalang kering
yang rusak di sana-sini. Pelacur itu
berhenti di pinggirnya sambil menyandarkan tubuhnya yang sangat
letih. rasa hauslah yang membawa ia ke
tepi sumur tua itu. Sesaat ia menjengukan kepalanya ke
dalam sumur tua itu. Tak tampak apa-apa,
hanya sekilas air memantul dari
permukaanya. Mukanya tampak
menyemburat senang, namun bagaimana
harus mengambil air sepercik dari dalam sumur yang curam? Perempuan itu kembali terduduk. Tiba-tiba
ia melepaskan stagenya yang mengikat
perutnya, lalu dibuka sebelah sepatunya.
Sepatu itu diikatnya dengan stagen, lalu
di julurkanya ke dalam sumur. Ia mencoba
mengais air yang hanya tersisa sedikit itu dengan sepatu kumalnya. betapa hausnya
ia, betapa dahaganya ia. Air yang tersisa sedikit dalam sumur itu
pun tercabik, lalu ia menarik stagen
perlahan-lahan agar tidak tumpah, namun
tiba-tiba ia merasakan kain bajunya
ditarik-tarik dari belakang. Ketika dia menoleh, di lihatnya seekor
anjing dengan lidahnya terjulur ingin
meloncat masuk kedalam sumur itu. Sang
pelacur pun tertegun melihat anjing yang
sangat kehausan itu, sementara
tenggorokannya sendiri serasa terbakar karena dahaga yang sangat. Sepercik air kotor itu sudah ada di dalam
sepatunya. kemudian dia akan
meneguknya, Anjing itu mengibas-
ngibaskan ekornya sambil merintih. Pelacur itupun mengurungkan niatnya
untuk mereguk air itu. Dielusnya kepala
hewan itu dengan penuh kasih. Si Anjing
memandangi air yang berada di dalam
sepatu, lalu perempuan itu meregukan air
hanya sedikit ke dalam mulut sang anjing, dan perempuan itu pun seketika terkulai
roboh sambil tangannya memegang
sepatu. Melihat perempuan itu tergeletak tak
bernafas lagi, sang Anjing menjilat-jilat
wajahnya, seolah menyesal telah mereguk
air yang semula akan direguk perempuan
itu. Pelacur itu benar-benar meninggal. Para malaikatpun turun kebumi
menyaksikan jasad sang pelacur. Malaikat
Raqib dan Atib sibuk mencatat-catat,
sementara malaikat Malik dan Ridwan
saling berebut. malik, si penjaga neraka
sangat ingin membawa perempuan pelacur itu ke neraka. Sementara Ridwan, si penjaga Syurga,
mencoba mempertahankanya. Ia ingin
membawa pelacur itu ke syurga. Akhirnya
persoalan itu mereka hadapkan kepada
ALLAH SWT. ”Ya Allah, sudah semestinya
pelacur itu mendapat siksaan di neraka, karena sepanjang hidupnya menentang
larangan Mu. ” kata Malik. ”Tidak ! ” bantah Ridwan. Kemudian
Ridwan berkata kepada Allah, ” Ya Allah,
bukankah hambaMu si pelacur itu
termasuk seorang wanita yang ikhlas
melepaskan nyawanya daripada
melepaskan nyawa Anjing yang kehausan, sementara ia sendiri melepaskan kehausan
yang amat sangat?” Mendengar perkataan Ridwan, Allah lalu
berfirman, ” Kau benar, wahai Ridwan,
wanita itu telah menebus dosa-dosanya
dengan mengorbankan nyawanya demi
makhlukKu yang lain. Bawalah ia ke
syurga, Aku meridhoinya..” Seketika malaikat Malik kaget dan terpana
mendengar Firman Allah itu, sementara
malaikat Ridwan merasa Gembira. Ia pun
membawa hamba Allah itu memasuki
surga. lalu Bergemalah suara takbir, para
malaikat berbaris memberi hormat kepada wanita, sang hamba Allah yang ikhlas itu. “Subhanallah…!” puji orang-orang yang
hadir dalam majelis itu, dengan harapan
baru tumbuh dalam hati mereka akan
kasih sayang Allah. Dan kita… apa yang telah kita lakukan
sehingga kita punya harapan untuk layak
memperoleh anugerah sehebat itu dari
Allah.


Sumber : http://islamdongeng.blogspot.com
Di tulis oleh : Wahyu Mysterio


*****
Semoga bermanfaat.
Terima kasih telah membaca "Kisah Pelacur Dan Seekor Anjing". Bila artikel ini bermanfaat untuk anda, silahkan bagikan ke teman anda atau tuliskan komentar di bawah. Bagikan:
F T G Share via mail
Home Refresh Up

Dapatkan postingan terbaru dan ikuti:

RSS Subscribe

Komentar untuk Kisah Pelacur Dan Seekor Anjing :

HTML Comment Box is loading comments...



Refresh Translate Ke Judul Ke Artikel Lain >